Sabtu, 30 November 2013

Posyantek Percontohan



PEMBENTUKAN POSYANTEK PERCONTOHAN TAHUN 2009
DI PROVINSI DKI JAKARTA
Posyantek sebagai Lembaga di Tingkat Kecamatan yang berfungsi sebagai Pusat Informasi, Fasilitasi, dan Promosi Teknologi Tepat Guna (TTG) bagi masyarakat saat ini masih belum banyak diketahui keberadaannya, bahkan dapat bikatakan sebagian besar tidak berfungsi. Posyantek adalah lembaga yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan usaha dan kualitas hidup masyarakat. Di DKI Jakarta Pembentukan Posyantek didasarkan pada Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Kecamatan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dengan Camat sebagai Ketua Umumnya.

Dalam rangka upaya mempercepat berfungsinya Posyantek di Provinsi DKI Jakarta maka Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Perempuan Dan Keluarga Berencana Provinsi DKI Jakarta Pada Tahun 2009 membentuk 5 Posyantek Percontohan di 5 (lima) Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta. Yaitu:

1. Posyantek Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
2. Posyantek Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara
3. Posyantek Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat
4. Poyantek Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan
5. Posyantek Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur

Hasil yang diharapkan dari Pembentukan Posyantek Percontohan adalah:

1. Berfungsinya 5 Posyantek di 5 Kecamatan.
2. Meningkatnya Akses Masyarakat di 5 Kecamatan Terhadap TTG
3. Terwujudnya Kemandirian 5 Posyantek Kecamatan.
4. Bertambahnya Pemanfaatan TTG dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produk/Usaha Masyarakat di 5 Kecamatan.

Acara pencanangan pembentukan Posyantek Percontohan mengambil tempat di Posyantek Kecamatan Cempaka Putih (Kantor Camat Cempaka Putih) oleh Kepala BPMPKB Provinsi DKI Jakarta dan dihadiri oleh Walikota Jakarta Pusat. Pencanangan ini juga meliputi 4 Posyantek Kecamatan di 4 Kota Administrasi lainnya, yaitu Posyantek Kecamatan Pademangan Jakarta Utara, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Pancoran Jakarta Selatan, dan Kramat Jati Jakarta Timur. Ikut hadir pada acara tersebut Unsur Pengurus 5 Posyantek tersebut guna menyaksikan pencanangan sekaligus mengikuti Lokakarya Pengembangan Posyantek, yang dilaksanakan selepas acara pencanangan, dengan narasumber dari:

1. Direktorat Jenderal PMD Departemen Dalam Negeri
2. Kementerian Negara Riset Dan Teknologi
3. Badan Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi (BPPT)
4. Yayasan Semai Alam Lestari, Jakarta

Kepada setiap Posyantek Percontohan diberikan beberapa Alat dan Contoh Produk TTG Hasil Pengembangan Para Pengembang TTG Di DKI Jakarta, yaitu berupa:

- 1 Unit Mesin Pencacah Sampah Skala Rumah Tangga
- 2 Buah Komposter Mini
- 2 Buah Alat Pembuat Lrb
- 5 Ovitrap
- Masing-masing 3 Botol Bioaktifator, Pestisida Nabati, dan Protektor Septic Tank
- Masing-masing 5 Buah Batako, Konblok, Pavingblok, dan Pupuk Tanaman yang dibuat dengan bahan baku Limbah Got.

Pada kesempatan tersebut telah diserahkan secara simbolik 1(Satu) unit Mesin Pencacah Sampah Skala Rumah Tangga, Komposter Mini, dan Produk-Produk TTG kepada Ketua Posyantek Cempaka Putih dan akan menyusul kepada 4 Posyantek Lainnya. Bantuan Alat dan Produk TTG tersebut diharapkan dapat memotivasi pengembangan dan pemanfaatan TTG oleh warga DKI Jakarta.

Untuk perkembangan Posyantek selanjutnya maka sangat diperlukan dukungan moral dan material dari para Walikota/Bupati dan Camat dalam bentuk Fasilitasi Tempat, Sarana Kerja, dan Promosi kepada Masyarakat, yang pada tahapan selanjutnya dapat dilakukan dengan melibatkan pihak swasta.

Dalam kaitan dengan pemfungsian Posyantek dan pemasyarakatan TTG, BPMPKB Provinsi DKI Jakarta telah pula melaksanakan beberapa kegiatan lain seperti;

1. Pendataan Alat dan Produk TTG di 267 Kelurahan Provinsi DKI Jakarta. Pendataan ini dilaksanakan pada tanggal 9 S/D 20 November 2009 oleh Penyuluh Keluarga Berencana(PKB) Kelurahan.
2. Pameran TTG di setiap event yang dilaksanakan oleh BPMPKB dan SKPD lainnya dengan sasaran masyarakat pengunjung acara.
3. Penyebarluasan buku dan leaflet tentang TTG kepada seluruh stakeholder dan masyarakat luas.
4. Peningkatan Kemitraan dan Jaringan Kerja dengan Lembaga Litbang, Perguruan Tinggi/Sekolah, serta individu pengembang TTG.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar