Selasa, 22 Desember 2009

Posyantek Percontohan

Pos pelayanan teknologi (Posyantek) Kecamatan Cempakaputih, Jakarta Pusat patut diacungi jempol. Bahkan karena kesolitan dan eksistensinya, posyantek ini menjadi percontohan di DKI Jakarta. Berbagai kegiatan yang dilakukan juga patut menjadi acuan bagi posyantek lainnya.

Kepala Bidang Teknologi Tepat Guna, Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMKB) DKI Jakarta, Priya Arif, mengatakan, dipilihnya Posyantek Kecamatan Cempakaputih sebagai proyek percontohan karena memiliki banyak keunggulan dibanding wilayah lain. Seperti adanya kantor atau sekretariat yang tetap serta pengurus solid dan eksis. “Makanya Posyantek Cempakaputih ini juga dijadikan tempat pencanangan posyantek tingkat provinsi,” ujar Arif, saat pencanangan Posyantek tingkat DKI, di Kecamatan Cempakaputih, Kamis (26/11).

Ia berharap posyantek di DKI Jakarta ini dapat mengikuti jejak Posyantek Kecamatan Cempakaputih, yang telah lama eksis. Kemudian ia berjanji agar posyantek tetap berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat, maka ke depan ia akan terus memperhatikan dan melakukan pembinaan bagi anggota-anggotanya. Selain itu, fasilitas ruang pamer hasil kerajinan tangan pun akan disediakan.

Posyantek, lanjutnya, memiliki fungsi sebagai pusat informasi, fasilisator, dan promosi teknologi tepat guna (TTG) bagi masyarakat. Diharapkan lembaga ini dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan usaha dan kualitas hidup masyarakat. Di DKI Jakarta, pembentukan posyantek didasarkan pada Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Kecamatan di Provinsi DKI.

Pada tahun 2009 ini, BPMKB DKI membentuk lima posyantek percontohan di lima wilayah kota. Masing-masing adalah, Posyantek Cempakaputih (Jakarta Pusat), Posyantek Pademangan (Jakarta Utara), Posyantek Kebonjeruk (Jakarta Barat), Posyantek Pancoran (Jakarta Selatan), dan Posyantek Kramatjati (Jakarta Timur).

“Dengan pencanangan ini diharapkan lima posyantek tersebut akan berfungsi. Kemudian meningkatnya akses masyarakat di lima kecamatan terhadap TTG, terwujudnya kemandirian, bertambahnya pemanfaatan TTG dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas produk atau usaha masyarakat,” papar Arif.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga memberikan bantuan peralatan dan contoh produk TTG hasil pengembangan para pengembang TTG di Jakarta. Seperti satu unit mesin pencacah sampah skala rumah tangga, dua komposter mini, lima ovitrap. Kemudian tiga botol bioaktifator, pestisida, nabati, dan protektor septic tank.

Ketua Forum Posyantek Jakarta Pusat yang juga anggota Posyantek Cempakaputih, Iwan Sjafwan Djamal, mengatakan, setelah mendapat kepercayaan sebagai pioner dalam pengelolaan posyantek, ia akan terus menjalankan visi misi posyantek. Sehingga ke depan akan tetap eksis dan membantu masyarakat dalam menciptakan teknologi tepat guna. “Dalam waktu dekat ini, pengurus Posyantek Cempakaputih akan konsolidasi untuk merancang program jangka menengah dan panjang,” ujar Iwan.

Misalnya akan memonitoring potensi-potensi di wilayahnya, terutama yang terkait dengan teknologi. Bahkan ke depan ia akan konsentrasi untuk menciptakan ampas tahu tempe menjadi gas biotanol. Hanya saja, karena untuk mewujudkannya butuh anggaran yang banyak, maka ia minta perhatian dari pemerintah.

“Mengenai SDM kita sudah siapkan. Mereka akan didampingi ahli dari Kantor Menristek, BBPT, dan ahli teknologi tepat guna saat akan mengerjakan program biotanol dari ampas tahu tempe. Kami sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan semua ini,” terangnya.

Iwan juga mengungkapkan bahwa posyantek se-Jakarta Pusat pada tahun 2010 akan mendapatkan bantuan anggaran operasional dan penyediaan sarana prasarana sebesar Rp 50 juta untuk tiap posyantek. Diharapkan dengan anggaran tersebut, kinerja posyantek semakin meningkat.

Penulis: agus
Sumber http://www.beritajakarta.com/V_Ind/berita_detail.asp?idwil=5&nNewsId=36354
Rabu, 09 Desember 2009 @ 09:33:40
PEMBENTUKAN POSYANTEK PERCONTOHAN TAHUN 2009 DI PROVINSI DKI JAKARTA

Posyantek sebagai Lembaga di Tingkat Kecamatan yang berfungsi sebagai Pusat Informasi, Fasilitasi, dan Promosi Teknologi Tepat Guna (TTG) bagi masyarakat saat ini masih belum banyak diketahui keberadaannya, bahkan dapat bikatakan sebagian besar tidak berfungsi. Posyantek adalah lembaga yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan usaha dan kualitas hidup masyarakat. Di DKI Jakarta Pembentukan Posyantek didasarkan pada Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Kecamatan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dengan Camat sebagai Ketua Umumnya.

Dalam rangka upaya mempercepat berfungsinya Posyantek di Provinsi DKI Jakarta maka Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Perempuan Dan Keluarga Berencana Provinsi DKI Jakarta Pada Tahun 2009 membentuk 5 Posyantek Percontohan di 5 (lima) Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta. Yaitu:

1. Posyantek Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
2. Posyantek Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara
3. Posyantek Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat
4. Poyantek Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan
5. Posyantek Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur

Hasil yang diharapkan dari Pembentukan Posyantek Percontohan adalah:

1. Berfungsinya 5 Posyantek di 5 Kecamatan.
2. Meningkatnya Akses Masyarakat di 5 Kecamatan Terhadap TTG
3. Terwujudnya Kemandirian 5 Posyantek Kecamatan.
4. Bertambahnya Pemanfaatan TTG dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produk/Usaha Masyarakat di 5 Kecamatan.

Acara pencanangan pembentukan Posyantek Percontohan mengambil tempat di Posyantek Kecamatan Cempaka Putih (Kantor Camat Cempaka Putih) oleh Kepala BPMPKB Provinsi DKI Jakarta dan dihadiri oleh Walikota Jakarta Pusat. Pencanangan ini juga meliputi 4 Posyantek Kecamatan di 4 Kota Administrasi lainnya, yaitu Posyantek Kecamatan Pademangan Jakarta Utara, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Pancoran Jakarta Selatan, dan Kramat Jati Jakarta Timur. Ikut hadir pada acara tersebut Unsur Pengurus 5 Posyantek tersebut guna menyaksikan pencanangan sekaligus mengikuti Lokakarya Pengembangan Posyantek, yang dilaksanakan selepas acara pencanangan, dengan narasumber dari:

1. Direktorat Jenderal PMD Departemen Dalam Negeri
2. Kementerian Negara Riset Dan Teknologi
3. Badan Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi (BPPT)
4. Yayasan Semai Alam Lestari, Jakarta

Kepada setiap Posyantek Percontohan diberikan beberapa Alat dan Contoh Produk TTG Hasil Pengembangan Para Pengembang TTG Di DKI Jakarta, yaitu berupa:

- 1 Unit Mesin Pencacah Sampah Skala Rumah Tangga
- 2 Buah Komposter Mini
- 2 Buah Alat Pembuat Lrb
- 5 Ovitrap
- Masing-masing 3 Botol Bioaktifator, Pestisida Nabati, dan Protektor Septic Tank
- Masing-masing 5 Buah Batako, Konblok, Pavingblok, dan Pupuk Tanaman yang dibuat dengan bahan baku Limbah Got.

Pada kesempatan tersebut telah diserahkan secara simbolik 1(Satu) unit Mesin Pencacah Sampah Skala Rumah Tangga, Komposter Mini, dan Produk-Produk TTG kepada Ketua Posyantek Cempaka Putih dan akan menyusul kepada 4 Posyantek Lainnya. Bantuan Alat dan Produk TTG tersebut diharapkan dapat memotivasi pengembangan dan pemanfaatan TTG oleh warga DKI Jakarta.

Untuk perkembangan Posyantek selanjutnya maka sangat diperlukan dukungan moral dan material dari para Walikota/Bupati dan Camat dalam bentuk Fasilitasi Tempat, Sarana Kerja, dan Promosi kepada Masyarakat, yang pada tahapan selanjutnya dapat dilakukan dengan melibatkan pihak swasta.

Dalam kaitan dengan pemfungsian Posyantek dan pemasyarakatan TTG, BPMPKB Provinsi DKI Jakarta telah pula melaksanakan beberapa kegiatan lain seperti;

1. Pendataan Alat dan Produk TTG di 267 Kelurahan Provinsi DKI Jakarta. Pendataan ini dilaksanakan pada tanggal 9 S/D 20 November 2009 oleh Penyuluh Keluarga Berencana(PKB) Kelurahan.
2. Pameran TTG di setiap event yang dilaksanakan oleh BPMPKB dan SKPD lainnya dengan sasaran masyarakat pengunjung acara.
3. Penyebarluasan buku dan leaflet tentang TTG kepada seluruh “stakeholder” dan masyarakat luas.
4. Peningkatan Kemitraan dan Jaringan Kerja dengan Lembaga Litbang, Perguruan Tinggi/Sekolah, serta individu pengembang TTG.
Sumber : http://prov.bkkbn.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar