Sabtu, 30 November 2013

Program Kerja







PROGRAM KERJA
POSYANTEK KECAMATAN KRAMATJATI
JAKARTA TIMUR























TAHUN 2013







PROGRAM KERJA
POSYANTEK KECAMATAN KRAMATJATI JAKARTA TIMUR
TAHUN 2013
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gambaran Umum
Paradigma pembangunan modern yang dipandang paling efektif dan dikembangkan di banyak kawasan untuk merebut peluang dan menghadapi tantangan global adalah pembangunan yang berlangsung secara berkelanjutan dan menempatkan setiap individu dan masyarakat sebagai subjek sekaligus objek yang harus dibangun. Proses pembangunan disusun dalam satu rencana yang sistematis, partisipatif, demokratis, transparan dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program pembangunan dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan riil yang dihadapi masyarakat dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya yang dimiliki.
Untuk menunjang program pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan produktifitas masyarakat, pengenalan serta penerapan teknologi tepat guna sangatlah penting dan harus sesuai dengan kebutuhan yang ada, sehingga diharapkan dapat menjawab setiap permasalahan, tidak merusak lingkungan dan dimanfaatkan masyarakat secara optimal untuk mengefisienkan ongkos produksi, memperbaiki proses mutu produksi, meningkatkan kapasitas  dan nilai tambah produk dari aspek ekonomi dan lingkungan.


Topografi
Kecamatan Kramatjati terdiri dari 7 Kelurahan:
1.      Kelurahan Cawang
2.      Kelurahan Cililitan
3.      Kelurahan Batuampar
4.      Kelurahan Balekambang
5.      Kelurahan Dukuh
6.      Kelurahan Kramajati
7.      Kelurahan Tengah

            I.  Visi
Visi Posyantek Kecamatan Kramajati Jakarta Timur Tahun 2013 adalah
“MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT MELALUI PENERAPAN DAN PEMANFAATAN TTG ( Tehnologi Tepat Guna)”

II.  Misi
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, maka ditetapkanlah Misi sebagai berikut :
1.      Meningkatkan Pengetahuan, kemampuan manajemen dan kapasitas Sumber Daya Manusia pengguna TTG ( Tehnologi Tepat Guna). 
2.      Terwujudnya layanan informasi dan promosi berbagai jenis TTG ( Tehnologi Tepat Guna) yang dibutuhkan masyarakat.
3.      Meningkatkan kualitas serta kuantitas melalui inovasi dan pengembangan TTG ( Tehnologi Tepat Guna)
4.      Menjalin hubungan kerjasama dengan sumber teknologi dan pengguna teknologi
           STRATEGI
1.      Menyusun basis data teknologi tepat guna yang ada dan dibutuhkan oleh usaha ekonomi masyarakat.
2.      Meningkatkan pengetahuan masyarakat
3.      Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh lembaga dan stakeholder terkait.
4.      Melakukan inovasi pengembangan TTG ( Tehnologi Tepat Guna) sesuai dengan potensi daerah dan sumberdaya lokal.
5.      Meningkatkan kualitas dan kapasitas pengurus Posyantek
           KEBIJAKAN
1.      Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001 tentang Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG ( Tehnologi Tepat Guna))
2.      UU No. 18 Tahun 2002 tentang kewajiban PEMDA mengalokasikan Anggaran Yang Cukup Memadai Untuk Memacu Akselerasi Penguasaan, Pemanfaatan dan Pemajuan IPTEK
3.      Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Penerapan Teknologi Tepat Guna.
4.      Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna.

            PROGRAM
1.      Peningkatan Sarana dan Prasarana Posyantek
2.      Pemetaan Kebutuhan TTG ( Tehnologi Tepat Guna) ;
a.       Melakukan inventarisasi kebutuhan TTG ( Tehnologi Tepat Guna)
b.      Melakukan pengkajian dan analisis data
3.      Peningkatan kapasitas pengurus Posyantek dan Pelaku usaha melalui :
a.       Pelatihan / Magang
b.      Studi banding
c.       Bimbingan Teknis
4.      Peningkatan usaha ekonomi masyarakat :
a.       Temu informasi
b.      Penyuluhan TTG ( Tehnologi Tepat Guna)
c.       Pelatihan TTG ( Tehnologi Tepat Guna) bagi para pelaku masyarakat
d.      Memfasilitasi kebutuhan TTG ( Tehnologi Tepat Guna) sesuai dengan potensi daerah, kebutuhan masyarakat  dan permintaan pasar.
5.      Peningkatan dan Pengembangan TTG ( Tehnologi Tepat Guna)
a.       Menjalin kerjasama dengan sumber teknologi
b.      Menjalin kerjasama dengan lembaga pemerintah
c.       Merancang dan melakukan inovasi pengembangan jenis dan spesifikasi TTG ( Tehnologi Tepat Guna)
6.      Membentuk serta mengelola usaha produktif posyantek
a.       Pengadaan dan pengelolaan kompos
b.      Pengadaan dan pengelolaan kerajinan tangan
c.       Pengadaan dan pengelolaan home industry
7.      Memasyarakatkan TTG ( Tehnologi Tepat Guna) di wilayah kecamatan Kramatjati
a.       Melakukan peragaan TTG ( Tehnologi Tepat Guna) (pameran, demonstrasi TTG ( Tehnologi Tepat Guna))
b.      Merancang dan mengembangkan daya cipta TTG ( Tehnologi Tepat Guna) melalui lomba TTG ( Tehnologi Tepat Guna)

            SASARAN
1.      Masyarakat Penganggur, setengah penganggur, putus sekolah, & gakin.
2.      Masyarakat Yg memiliki UKM (Usaha Kecil dan Menengah)  yang dalam pengembangan usahanya membutuhkan TTG ( Tehnologi Tepat Guna).
3.      Lingkungan kelurahan yang dalam pengembangan wilayahnya memerlukan TTG ( Tehnologi Tepat Guna).
4.      Lembaga yang sacara fungsional menangani inovasi TTG ( Tehnologi Tepat Guna) & pelayanan masyarakat Di bidang TTG ( Tehnologi Tepat Guna). 

Jakarta,  20 Maret 2013
Pengurus Posyantek Kecamatan Kramatjati

Posyantek Percontohan



PEMBENTUKAN POSYANTEK PERCONTOHAN TAHUN 2009
DI PROVINSI DKI JAKARTA
Posyantek sebagai Lembaga di Tingkat Kecamatan yang berfungsi sebagai Pusat Informasi, Fasilitasi, dan Promosi Teknologi Tepat Guna (TTG) bagi masyarakat saat ini masih belum banyak diketahui keberadaannya, bahkan dapat bikatakan sebagian besar tidak berfungsi. Posyantek adalah lembaga yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan usaha dan kualitas hidup masyarakat. Di DKI Jakarta Pembentukan Posyantek didasarkan pada Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Kecamatan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dengan Camat sebagai Ketua Umumnya.

Dalam rangka upaya mempercepat berfungsinya Posyantek di Provinsi DKI Jakarta maka Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Perempuan Dan Keluarga Berencana Provinsi DKI Jakarta Pada Tahun 2009 membentuk 5 Posyantek Percontohan di 5 (lima) Kota Administrasi Provinsi DKI Jakarta. Yaitu:

1. Posyantek Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
2. Posyantek Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara
3. Posyantek Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat
4. Poyantek Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan
5. Posyantek Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur

Hasil yang diharapkan dari Pembentukan Posyantek Percontohan adalah:

1. Berfungsinya 5 Posyantek di 5 Kecamatan.
2. Meningkatnya Akses Masyarakat di 5 Kecamatan Terhadap TTG
3. Terwujudnya Kemandirian 5 Posyantek Kecamatan.
4. Bertambahnya Pemanfaatan TTG dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produk/Usaha Masyarakat di 5 Kecamatan.

Acara pencanangan pembentukan Posyantek Percontohan mengambil tempat di Posyantek Kecamatan Cempaka Putih (Kantor Camat Cempaka Putih) oleh Kepala BPMPKB Provinsi DKI Jakarta dan dihadiri oleh Walikota Jakarta Pusat. Pencanangan ini juga meliputi 4 Posyantek Kecamatan di 4 Kota Administrasi lainnya, yaitu Posyantek Kecamatan Pademangan Jakarta Utara, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Pancoran Jakarta Selatan, dan Kramat Jati Jakarta Timur. Ikut hadir pada acara tersebut Unsur Pengurus 5 Posyantek tersebut guna menyaksikan pencanangan sekaligus mengikuti Lokakarya Pengembangan Posyantek, yang dilaksanakan selepas acara pencanangan, dengan narasumber dari:

1. Direktorat Jenderal PMD Departemen Dalam Negeri
2. Kementerian Negara Riset Dan Teknologi
3. Badan Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi (BPPT)
4. Yayasan Semai Alam Lestari, Jakarta

Kepada setiap Posyantek Percontohan diberikan beberapa Alat dan Contoh Produk TTG Hasil Pengembangan Para Pengembang TTG Di DKI Jakarta, yaitu berupa:

- 1 Unit Mesin Pencacah Sampah Skala Rumah Tangga
- 2 Buah Komposter Mini
- 2 Buah Alat Pembuat Lrb
- 5 Ovitrap
- Masing-masing 3 Botol Bioaktifator, Pestisida Nabati, dan Protektor Septic Tank
- Masing-masing 5 Buah Batako, Konblok, Pavingblok, dan Pupuk Tanaman yang dibuat dengan bahan baku Limbah Got.

Pada kesempatan tersebut telah diserahkan secara simbolik 1(Satu) unit Mesin Pencacah Sampah Skala Rumah Tangga, Komposter Mini, dan Produk-Produk TTG kepada Ketua Posyantek Cempaka Putih dan akan menyusul kepada 4 Posyantek Lainnya. Bantuan Alat dan Produk TTG tersebut diharapkan dapat memotivasi pengembangan dan pemanfaatan TTG oleh warga DKI Jakarta.

Untuk perkembangan Posyantek selanjutnya maka sangat diperlukan dukungan moral dan material dari para Walikota/Bupati dan Camat dalam bentuk Fasilitasi Tempat, Sarana Kerja, dan Promosi kepada Masyarakat, yang pada tahapan selanjutnya dapat dilakukan dengan melibatkan pihak swasta.

Dalam kaitan dengan pemfungsian Posyantek dan pemasyarakatan TTG, BPMPKB Provinsi DKI Jakarta telah pula melaksanakan beberapa kegiatan lain seperti;

1. Pendataan Alat dan Produk TTG di 267 Kelurahan Provinsi DKI Jakarta. Pendataan ini dilaksanakan pada tanggal 9 S/D 20 November 2009 oleh Penyuluh Keluarga Berencana(PKB) Kelurahan.
2. Pameran TTG di setiap event yang dilaksanakan oleh BPMPKB dan SKPD lainnya dengan sasaran masyarakat pengunjung acara.
3. Penyebarluasan buku dan leaflet tentang TTG kepada seluruh stakeholder dan masyarakat luas.
4. Peningkatan Kemitraan dan Jaringan Kerja dengan Lembaga Litbang, Perguruan Tinggi/Sekolah, serta individu pengembang TTG.


Talk Show

Talk Show Pemberdayaan Masyarakat Melalui Teknologi Tepat Guna sebagai Gerbang Kemandirian Pemampuan Ekonomi Masyarakat Jakarta (21 Nop' 13) — di Lapangan Monumen Nasional - MONAS.
 

Gelar Tehnologi Tepat Guna

TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Warga Ibu Kota
Kembangkan Produk Inovatif


Sabtu, 23 Nopember 2013

JAKARTA (Suara Karya): Alat penggoreng kerupuk tanpa menggunakan minyak dan sepeda motor berbahan bakar gas dipamerkan dalam seminar dan gelar teknologi tepat guna (TTG) tingkat Provinsi DKI Jakarta di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/11). Semua produk inovatif yang ditampilkan di sana merupakan hasil ciptaan warga Ibu Kota.
"Sangat membanggakan melihat warga Jakarta mampu menciptakan teknologi seperti alat menggoreng tanpa minyak dan sepeda motor berbahan bakar gas," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta, Deded Sukandar, didampingi Kelik Miarto, Plt Kepala Bidang PTG BPMPKB. Deded mewakili Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) membuka acara tersebut.
Deded mengatakan, peserta dalam kegiatan itu adalah masyarakat yang tergabung dalam pos pelayanan teknologi tepat guna (posyantek) yang berada di 44 kecamatan se-DKI. Tujuannya adalah pemberdayaan masyarakat sebagai wahana dan upaya pengembangan kualitas hidupnya. Hal ini agar mampu memberikan kontribusi positif dalam mempercepat terwujudnya Jakarta Baru.
"Seminar teknologi tepat guna ini diharapkan mampu memberikan keleluasaan kepada masyarakat Jakarta untuk membangun dan mengembangkan kreativitas serta inovasi teknologi tepat guna secara mandiri," kata Deded.
Diki Fajar, yang merupakan pencipta sepeda motor berbahan bakar gas, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan gelar teknologi itu. Ia bekerja bersama tim dalam membuat sepeda motor berbahan bakar gas. Anggota tim seluruhnya siswa SMK Negeri 56 Jakarta.
"Sepeda motor gas ini digerakkan dengan alat yang disebut LPG koverter kit, yaitu suatu alat yang dipasangkan pada sistem bahan bakar kendaraan, agar kendaraan itu bisa menggunakan bahan bakar gas," katanya. (Yon P